Gara-gara abis nonton drakor The Moon That Embraces The Sun
jadi penasaran sama novelnya. Telat banget sebenernya baru sekarang aku nonton
itu drama, padahal dramanya tayang tahun 2012. Jadi sempet was-was takut
novelnya udah ga ada yang jual. Setelah ngubek sana-sini Alhamdulillah masih ada dan dapet diskon pula.
Novelnya di bagi jadi 2 buku, aku suka gambar sampulnya dan kalau kita gabungin
novelnya bakal keliatan kalau gambar di sampulnya nyambung dari novel 1 ke
Novel 2. Judulnya timbul dan di tulis pake tulisan hangul, tapi tenang isi
novelnya udah di terjemahin ke dalam bahasa Indonesia. Masing-masing novel
lumayan tebel sekitar 400an halaman.
Lee Hwon seorang raja Joseon tanpa sengaja bertemu seorang
cenayang yang membuatnya jatuh cinta dan ingin membawanya ke istana. Mereka
tidak mungkin bisa bersama karena status masing-masing dan membuat Hwon sedih
sampai akhirnya dia memberikan nama Wol pada cenayang itu. Anehnya setiap Hwon
melihat Wol maka ia akan merindukan Yeon Woo, wanita calon permainsurinya yang sangat ia cintai yang sudah meninggal 8
tahun yang lalu. Hwon tidak mengetahui kalau Wol sebenarnya menyimpan sebuah
rahasia yang berhubungan dengan kejadian 8 tahun lalu.
Kecurigaan Hwon muncul setelah ia membaca kembali surat
terakhir Yeon Hwo.
Kepada Putra Mahkota,
Sebentar lagi ayahku akan datang dan memberiku obat. Dengan begitu,
sekarang aku tidak akan bisa lagi bertemu dengan paduka. Mungkin ini akan
menjadi masalah bagi Paduka, atau mungkin surat ini tidak akan tersampaikan,
dan dengan sisa-sisa tenagaku kutulis surat terakhir ini. Keinginan terakhirku
hanyalah bertemu dengan Paduka sekali lagi, tapi walaupun tidak bisa terwujud,
aku bisa meninggalkan dunia ini tanpa kesedihan. Aku berharap Paduka selalu
sehat dan berumur panjang.
Heo Yeon Woo
Dia sadar isi surat Yeon Woo sangat mencurigakan. Seharusnya
jika ayahnya memberi obat maka Yeon Woo akan sehat, tapi justru Yeon Woo malah
menulis sebaliknya. Seolah Yeon Woo sudah tahu jika ia meminum obat yang di
bawa ayahnya maka ia akan meninggal. Dari surat itu Hwon curiga jika ayah Yeon
Woo yang telah mambunuh anaknya, tapi dia tidak bisa memastikan itu karena ayah
Yeon Woo telah meninggal. Di bantu Woon dan kasim Cha, Hwon mulai menyelidiki
apa yang sebenarnya terjadi 8 tahun lalu. Walaupun Hwon telah mendapat wasiat
dari ayahnya yang saat itu menjabat sebagai Raja bahwa jangan pernah mencoba
menyelidiki kasus ini, ia tidak menghiraukannya dan malah semakin penasaran apa
yang sebenarnya di sembunyikan Raja saat itu.
Dari penyelidikan yang di lakukan Hwon sedikit demi sedikit
terkuak sebuah fakta bahwa Yeon Woo masih hidup dan Hwon mencurigai Wol yang selama ini memiliki tingkah laku
yang mirip seperti Yeon Woo. Sampai akhirnya Hwon menggali kembali makam Yeon
Woo untuk membuktikan kecurigaannya selama ini. Selain fakta bahwa Yeon Woo
masih hidup ternyata dalang dari semua ini adalah keluarganya sendiri, neneknya
Ibu Suri Yoon dan adiknya Putri Min Hwa.
Selain Hwon ternyata kecantikan Yeon Woo berhasil membuat
Woon dan pangeran Yang Myung jatuh cinta. Pangeran Yang Myung sudah jatuh cinta
sejak 8 tahun yang lalu dan pernah meminta kepada ayahnya untuk di nikahkan
dengan Yeon Woo, tapi keinginannya tidak bisa di kabulkan karena Raja diam-diam
telah mengetahui kalau Hwon dan Yeon Woo sudah saling jatuh cinta. Sementara
Woon jatuh cinta kepada sosok Wol yang diam-diam sering ia liat dari samping
ketika Wol menjaga Hwon yang tertidur setiap malam. Rasa suka Woon terpaksa
harus ia kubur setelah tahu bahwa Wol adalah Yeon Woo.
Seperti cerita Saeguk kebanyakan pasti ada tokoh antagonis
yang mencoba untuk mengendalikan kekuasaan Kerajaan. Tokoh antagonis di sini
adalah Yoon Dae Hyung ayah mertua Hwon yang juga masih kerabat Ibu Suri Yoon.
Dia menjadikan anaknya Yoon Bo Kyung sebagai permainsuri supaya bisa
mengendalikan Raja. Tapi Hwon tidak tinggal diam, dia menggunakan kesehatannya
sebagai alasan untuk tidak melakukan ritual penyatuan
kamar dengan Permainsuri. Selain karena Hwon tidak pernah
menganggap Bo Kyung sebagai Permainsuri, dia juga tahu jika memiliki keturunan
dari Permainsuri hanya akan menjadikan
posisi Yoon Dae Hyun semakin kuat. Hwon
bekerja sama dengan kakaknya Pangeran Yang Myung untuk menjebak Yoon Dae Hyun
dan antek-anteknya.
Tokoh-tokoh
- Hwon : sosok cerdas, gigih dan pasti setia. Ga pernah bisa move on dari cinta pertamanya Yeon Woo sampe dia nganggurin Permainsuri , malah ga pernah nganggap Bo Kyung sebagai Permainsuri. Sempet galau juga pas dia sadar kalau dia suka sama Wol, tapi anehnya tiap dia liat Wol pasti Yeon Woo juga muncul di pikirannya. Tujuannya pengen ngebongkar rahasia 8 tahun lalu dan jadi Raja Joseon yang bijaksana. Suka lucu kalau ngebayangin Hwon waktu masih jadi Putra Mahkota, pas dia mulai ngerasain jatuh cinta. Sikapnya langsung berubah manis banget.
- Yeon Woo / Wol : perempuan cerdas yang beda sama anak perempuan bangsawan kebanyakan. Soalnya dia suka banget baca buku dari pada ngejait, sampe sering di pukulin ayahnya kalau ketahuan kebanyakan baca buku. Tapi nasibnya ga mulus, dia harus mati di umurnya yang baru 13tahun dan ngerubah identitasnya jadi cenayang penyerap bencana. Tapi Yeon Woo ga pernah ngelupain cintanya sama Hwon. Selama jadi Wool, dia harus nahan perasaannya supaya ga ketauan Hwon. Dia juga nyelidikin kejadian 8 tahun yang lalu di bantu Seol.
- Jae Woon : seorang ungeom yang jadi bayangan ke dua Raja. Ngomongnya irit banget, sahabatan sama Yeom dan Pangeran Yang Myung . sosok sempurna kalo kata orang-orang (cakep,badannya bagus, bela dirinya jangan di tanya apalagi kemampuan pedangnya) yang kurang cuma satu, dia anak haram dari seorang gisaeng. Diam-diam dia suka sama Wol, tapi rasa sukanya harus dia kubur soalnya Wol ternyata Yeon Hwo permainsuri milik Raja.
- Yang Myung : tokoh yang paling makan hati , kakaknya Hwon tapi ga bisa jadi Raja soalnya dia anak selir. Pengen banget bisa ngelepasin status Pangerannya, cuma bikin pusing aja. Orang yang pernah ngeliat Yeon Woo secara langsung dan jatuh cinta. Sampe dia nekat dateng ke Raja buat minta di nikahin sama Yeon Woo, tapi dia harus patah hati karena Yeon Woo malah di jadiin Permainsuri. Yang Myung selalu mikir kalo Raja ga pernah nganggep dia anak. Yang paling ngenes lagi, dia akhirnya ngorbanin nyawanya buat lindungin adiknya.
- Heo Yeom : Yeon Woo versi cowo, soalnya mirip banget. Cerdas, sopan, lembut di tambah cakep pula sampe laki-laki sekalipun kagum sama ketampanan dia. Guru kesayangannya Hwon juga sayang banget sama adiknya Yeon Woo.Sampe dia ngerasa nyesel banget pas tau Hwon sama Yeon Woo saling suka, soalnya secara ga langsung dia udah nyeret adiknya ka dalam masalah. Kecerdasannya ga bisa di manfaatin, soalnya dia menantu Raja. Aturannya menantu Raja ga boleh kerja di pemerintahan bahkan ga boleh berpendapat masalah Kerajaan.
- Min Hwa : adik Hwon, sifatnya manja banget dan emang di manja dari kecil sama orang tuanya apalagi Raja. Orang yang egois juga, soalnya karena rasa sukanya sama Yeom dia rela ngelakuin hal yang bikin Yeon Woo meninggal tanpa mikirin akibat dari apa yang dia buat dan ga mikirin perasaan kakak, Raja, keluarganya Yeom bahkan perasaannya Yeom sendiri.
- Seol : budak yang setia sama Yeon Woo, wanita yang memegang pedang. Diam-diam suka sama Yeom, tapi ga bisa di ungkapin. Seol sendiri nama pemberian Yeom waktu pertama dia masuk ke keluarga Heo. Dia suka diem-diem pergi ke rumah Yeom padahal udah di larang cenayang Jang. Akhirnya Seol menjemput ajalnya waktu dia nyelamatin Yeom sama Putri Min Hwa dari pembunuh bayaran.
- Jang Sil : anak angkat cenayang Jang, punya kemampuan cenayang yang luar biasa. Sering banget bikin cenayang Jang marah-marah. Dia jadi pendamping Wol selama di istana dan harus pura-pura bisu, karena takut sama ancamannya cenayang Jang. Jan Sil punya anggapan sendiri kalau Wol adalah seekor Angsa yang menjelma sebagai manusia.
- Yoon Bo Kyung : permainsuri pengganti yang ga pernah nganggap dirinya sendiri seorang permainsuri. Selalu ngerasa kalau dia diawasi sama Yeon Woo remaja. Kasian juga sih, Bo Kyung cuma di jadiin ayahnya sebagai alat buat naklukin Raja. Sampe akhirnya dia mutusn gantung diri dan ngelepasin gelar Permainsuri yang emang harusnya bukan miliknya.
- Cenayang Jang : sosok yang abu-abu, soalnya dia ini udah nyebabin Yeon Woo celaka tapi dia juga yang nyelamatin hidupnya Yeon Woo. Kunci dari kejadian 8 tahun lalu. Sangat menghormati Yeon Woo dan ga mau ngasih nama baru buat Yeon Woo. Cenayang Jang ga mau kalau dia bakal terikat takdirnya sama Yeon Woo. Biarpun sikapnya selalu kasar sama Jan Sil dan Seol, sebenernya dia juga khawatir sama mereka.
- Raja Sungjo : Raja yang ga bisa dengan bebas bertindak. Selalu di baying-bayangi sosok Ibu Suri Yoon. Ga bisa nunjukin rasa sayangnya ke Pangeran Yang Myung, gantinya dia malah dingin banget sama anaknya. Raja sebenernya mau ngabulin satu-satunya permintaan Yang Myung buat nikahin dia sama Yeon Woo, tapi terpaksa di batalin karena Raja tau kalau selama ini Hwon udah lebih dulu menjalin hubungan sama Yeon Woo.
- Kasim Cha : sosok yang setia sam Hwon. Udah ngejagain Hwon dari dia masih jadi Putra Mahkota. Udah tau banget Hwon luar dalem. Suka was-was sendiri kalau Hwon tiba-tiba mau ngelakui hal-hal aneh. Kasim Cha ini kakinya pincang akibat dulu dia udah ngijinin Hwon pergi ke rumah Yeon Woo 8 tahun lalu.
- Yoon Dae Hyung : mertua Raja, masih punya hubungan saudara sama Ibu Suri Yoon. Ambisius, mau ngelakuin apapun buat bikin kekuasaannya besar di Kerajaan. Ngejadiin anaknya sebagai Permainsuri buat bisa ngendaliin Raja. Waktu Hwon sakit parah dia nyari tunggangan baru, Pangeran Yang Myung.
Karena aku baca
setelah nonton dramanya, jadi tokoh sama setting kejadiannya udah ada di
bayangan walaupun ada beberapa yang aku bayangin sendiri juga. Tapi ga
ngurangin keseruan pas bacanya. Buat yang belum nonton dramanya pasti lebih
asik lagi, kita jadi bebas ngebayangin tokoh-tokohnya. Ada juga tokoh yang ga
ada di drama tapi ada di novel, begitu juga sebaliknya. Selain tokoh ada juga
beberapa kejadian yang beda, yang paling mencolok itu kejadian pertemuan kedua
tokoh utama. Di novel Hwon sama Yeon Woo belum pernah ketemu waktu mereka
remaja, pertemuan pertama mereka waktu Hwon udah jadi Raja dan Yeon Woo yang seorang
cenayang.
Novel ini juga nyeritain cinta yang timbul karena mengenal
dari kepribadian masing-masing bukan karena bertemu, gregetnya lebih kerasa
sih. Apalagi waktu Hwon galau mau nulis apa buat surat pertamanya, sementara Yeon
Woo galau juga waktu Hwon ga bales-bales surat dari dia. Baca novel ini kayak
melengkapi cerita drama yang belum lengkap. Soalnya kejadiannya di jabarin
sampe jelas, kalau drama kan terbatas ya. Bahasanya juga enak, mudah di pahami,
jadi tau juga istilah-istilah jaman kerajaan dulu. Kalau yang suka baca novel
romance, novel ini sangat di rekomendasiin.
Di novel ini nama tokohnya punya arti masing-masing.
Hwon : Matahari
Yeon Woo : Hujan gerimis
Wol : Bulan
Yang Myun : Sinar matahari (dia ga akan bisa jadi matahari karena statusnya yang anak selir)
Woon : Awan
Yeom : Api
Seol : Salju ( kisah cinta Seol dan Yeom tidak bisa bersatu sesuai dengan arti nama mereka, salju yang akan mencari jika mendekati api)
Min Hwa : Bunga
Suka juga sama dialog-dialog yang pake istilah-istilah dari arti nama mereka.
Bulan benderang melayang di atas laut, menerangi hingga ke ujung langit
Menyesali sepasang kekasih yang terpisah malam ini
Sepanjang malam saling terbayang
Di ruang tanpa lilin, cahaya bulan kesepian
Keluar menyingsing baju, lalu basah oleh embun
Tak mampu mengambilkan cahaya bulan benderang itu untuk kekasih
Karenanya bersumpah untuk kembali bertemu dengan kekasih di dalam mimpi
- Hwon -
Bulan mengalir menuju awan
Bulan sudah tidak terlihat
Sosoknya bahkan telah menghilang dari dalam awan gelap
Lagi pula yang seharusnya berada di dalam awan memang bukan bulan melainkan hujan
Namun awan ini tidak dapat memiliki hujan
Yang aku sesali saat ini hanyalah kata awan dan hujan yang banyak di temukan dalam puisi
Padahal awan dan hujan sama sekali tidak berjodoh
- Woon -
Setiap kali ujung pakaiannya menyapu gerimis yang membawanya ke sini
Dan setiap kali gerimis yang beristirahat di atas rumput, tanah
Dan beristirahat bersama embusan angin membasahi setiap bagian pakaiannya
Maka itu berarti aku sedang mengiringnya sampai ke istana
- Yeon Woo -